Pada perdagangan elektronik di Asia kemarin harga emas terpantau mengalami pergerakan yang masih menguat (28/08). Harga komoditas ini mencapai level tertinggi sejak bulan Mei pada sesi perdagangan kemarin, dan hari ini tampak masih bergerak pada kisaran level tertinggi tersebut. Harga emas telah mengalami rally selama lima hari berturut-turut hingga hari ini.
Kenaikan harga emas tidak lepas dari kenaikan harga minyak mentah. Seiring dengan melesatnya harga minyak mentah para pelaku pasar kembali memburu emas yang dijadikan sebagai investasi untuk hedging terhadap inflasi.
Sementara pada sesi perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas spot terpantau mengalami penurunan (29/08). Harga komoditas logam mulia ini mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam enam hari belakangan setelah spekulasi mengenai kemungkinan pengurangan stimulus oleh Fed semakin berkembang.
Data preliminary GDP di Amerika Serikat diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan sebesar 2.2 persen. Angka partumbuhan ekonomi ini jika benar terjadi akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang sebesar 1.7 persen. Meskipun data ini masih merupakan data awal akan tetapi menjadi indikator penting untuk melihat potensi ekonomi ke depannya. Data yang membaik makin memperkuat spekulasi bahwa Fed akan mengurangi stimulus moneternya mulai bulan September mendatang.
Pada sesi perdagangan kemarin harga emas spot sempat mengalami peningkatan hingga ke posisi 1433.50 dollar per troy ons. Posisi tersebut merupakan yang paling tinggi sejak tanggal 14 Mei 2013 yang lalu.
Sementara itu pada sesi perdagangan hari ini harga emas spot LLG terpantau mengalami penurunan. Harga emas terpantau berada pada posisi 1410.70 dollar per troy ons. Harga emas spot tersebut membukukan penurunan sebesar 6.55 dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi.
Hari ini harga emas spot LLG diperkirakan akan cenderung mengalami pergerakan yang melemah. Kenaikan harga yang sudah terlalu tajam membuka potensi untuk terjadinya koreksi yang bersifat teknikal. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga komoditas ini akan mengalami pergerakan pada kisaran 1405 - 1425 dollar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar