Harga Emas Kembali Positif Berkat Dorongan Naiknya Inflasi China

Pergerakan harga emas semalam membukukan penguatan. Naiknya harga emas dipicu oleh imbas laporan dari Anglo American Platinum Ltd, perusahaan produsen platinum terbesar di dunia yang menyatakan bahwa pihaknya sedang berhenti memproduksi platinum akibat adanya aksi mogok kerja 5600 orang pekerja di sebuah tambang di Agrika Selatan. Para pekerja tersebut menuntut adanya pengurangan jam kerja dan juga mengingkan adanya penghapusan denda terhadap serikat pekerja.

Harga emas spot mengalami peningkatan sebesar 1,6% menjadi 1232,4 dollar per troy ons dengan level support 1207,5 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1265,38 dollar per troy ons.

Sedangkan harga komoditi logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan sebesar perak yang naik 1,85% menjadi 19,08 dollar per troy ons, platinum naik 2,61% menjadi 1359,5 dollar per troy ons dan palladium naik 1,35% menjadi 685,1 dollar per troy ons.

Sementara itu pergerakan harga emas untuk perdagangan hari ini terpantau mengalami kenaikan. Sejak perdagangan pagi tadi, level kenaikan harga emas cukup stabil dimana komoditi logam mulia tersebut terstimulasi oleh sentimen positif yang datang dari imbas kenaikan data inflasi China yang bulan lalu naik mencapai 2,7% atau mengalahkan prediksi sebelumnya yang hanya sebesar 2,5%. Naiknya tingkat inflasi di China memberikan korelasi positif bagi kenaikan emas yang memiliki karakteristik safe haven.

Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1% menjadi 1247,2 dollar per troy ons. Sepanjang tahun ini harga emas tercatat telah mengalami penurunan sebesar 265.

Naiknya harga emas juga turut diikuti oleh harga komoditi logam lainnya seperti perak yang naik 0,5% menjadi 19,13 dollar per troy ons, platinum naik 0,07% menjadi 1359,5 dollar per troy ons dan palladium naik 0,37% menjadi 696,6 dollar per troy ons.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga emas untuk malam hari ini diprediksi akan masih berpeluang mengalami kenaikan. Hal tersebut didukung oleh naiknya beberapa indikator teknikal seperti RSI dan tren Bolinger Bands yang menunjukan tren rebound lanjutan.